Gurita 12,69's Fan Box

Gurita 12,69 on Facebook

Minggu, 17 Januari 2010

REINKARNASI

Ketika aku berdiri di atas karang lautan.
Deburan ombak memercik dan membelai lembut sepasang kaki ku yang terbungkus salju.
Kristal mataku menatap tajam kedalaman lautan yang penuh dengan gejolak.
Menembus batas ketidak mengertian.
Dengan gerakan pelan dalam kepastian.
Wajah resahku bergerak menatap halimun di angkasa yang mengambang.

Seekor camar laut menukik lalu menyambar seekor ikan.
Tunjukkan kebolehan nya mengatasi kehidupan.
Kekaguman bersenandung dalam gelap hatiku.
Jasadku bergetar..................
.......................
Rohku terpaku....................................................
Lalu.............raga ku bermetamorfosa dan keajaiban terjadi.
Dari tubuh ringkih ku keluarlah sepasang sayap lembut yang kokoh dan kaki lunglai ku berubah memiliki cakar yang indah.
Dan yang pasti aku akhirnya menjadi "Seekor Camar".
Aku akhirnya mencoba untuk mengepakkan sayap indahku.
Sejenak tubuh mungil ku melambung.....naik....naik....tinggi....tinggi..... dan akhirnya terbang mengitari panorama lautan nan teduh.
Jiwa Camar telah aku miliki.
Aku terbang berpetualang melewati karang-karang kokoh, samudera yang membentang, dan menembus awan lembut yang membelai tubuhku.
Aku terbuai dalam damai.

Sendiri ku arungi perjalanan penuh makna kehidupan yang di bungkus bingkai waktu.
Ketika aku ingin menikmati kerimbunan belantara.....mencoba untuk lepas dari hamparan kesia-siaan.
Segerombolan pemburu liar lepaskan tembakan.
Peluru nya melesat bak halilintar menembus hulu hatiku.
Sejenak tubuhku menggelepar, dan akhirnya tubuh tercabik ku lemah dan jatuh dihelaian daun-daun tua yang berserakan.
Sayup-sayup telingaku mendengar tawa penuh kemenangan dengan sukacita yang lantang terlepas dari rongga tenggorokan para pemburu kepuasan.
Menikmati kesenangan dan kebahagiaan disela tersengalnya nafasku.
Darah mengalir dari luka hatiku.
Membasahi sekujur tubuhku.
Yang terkapar dalam ketidak-berdayaan
Aku mencoba bertahan, serta berharap mukjizat menyelimuti kepiluan ku.
Dan tak terasa kemudian tubuh ku berubah wujud seperti semula.
Kini aku jadi manusia lagi yang akan menjalani siklus kehidupan dengan sebuah kata mujarab yang ku petik dari hati sang camar yang malang.
"No Problem".

Yogyakarta, ....................2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar