Gurita 12,69's Fan Box

Gurita 12,69 on Facebook

Minggu, 17 Januari 2010

TELANJANGI KEPEDIHAN

Ratapan ketidakpastian
Gelap yang temaram
Senandung ketidakmengertian
Kabut ketidaksadaran
Mahligai yang diidamkan
Hasrat yang terpendam
Kedigdayaan yang mumpuni
Tuhan yang menguji
Badai nestapa yang menggayut
Jerit Kepedihan
Tawa Kegalauan

Tawa itu terdengar seperti jerit kepiluan
Dan tangisan itu semakin menyayat relung hati
Pena tak lagi bisa menari
Pikiran terbius benda menyiksa
Terduduk dalam resah
Menggelepar tak berdaya
Tak mengerti mengapa terjadi
Kebingungan yang membeku

Kasih sayang kini berubah bersama perjalanan waktu yang lelah
Selaksa hati pedih
Airmata tak mampu menjawab arti apa yang terjadi
Tirai kerinduan terkoyak
Pelabuhan telah mengecil
Badai menghantam buritan
Kemudi patah kendali
Tak mampu menembus kabut menggapai kebahagiaan

Burung-burung terbang mengangkasa
Desah nafas mengepak sengau
Tikaman kehidupan bak panah menghujam hulu hati
Perih tak terperihkan

Pesona kembang seruni
Membutakan mata hati
Berjalan tertatih-tatih dibalik resah yang membuncah
Menembus pekat malam disertai lambaian Selamat Tinggal

Nafsu menggelora dalam jiwa
Roh-roh yang tak terpuaskan
Mimpi-mimpi menakutkan tak lagi dihiraukan
Berlomba bersama detik waktu
Telanjangi Kepedihan

(Riau, 2003..................2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar